Kesehatan Kode
Kita semua tentu menyukai badan yang sehat, jiwa yang sehat, keuangan yang sehat, apapun yang berada dalam keadaan sehat wal'afiyat. Apabila kita sehat, kita bisa melakukan segala aktifitas dengan mudah dan lancar.
Sebaliknya, dalam keadaan sakit, semuanya akan terasa sulit dan tidak enak. Badan sakit, kepala pusing, perut mual, dll. Mudah mudahan kita selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari segala macam penyakit oleh Allah SWT. Aamiin..
Kode yang sakit
Sebagai programmer, kita sehari-hari berurusan dengan kode program, baik kode yang kita tulis sendiri maupun kode hasil pekerjaan rekan kita ataupun programmer lain.
Dalam pemrograman, saya berpendapat ada istilah kode yang "sehat" dan juga ada kode yang "sakit". Baik sakit ringan maupun sakit kronis. Bahkan bisa juga hampir "mati". Hmm, maksudnya bagaimana ya?
Maksudnya, kode-kode program tersebut berada dalam kondisi yang sulit untuk dibaca dan di-maintain. Akibat dari penamaan yang buruk, struktur file/folder yang tidak jelas, banyak duplikasi, fungsi yang terlalu panjang, tidak ada dokumentasi atau dokumen tidak up-to-date, tidak ada automated testing, dll. Semua itu karena pengerjaan program tersebut tidak mengikuti "aturan" pemrograman yang baik.
Kode dalam kondisi seperti itu berisiko tinggi untuk dimodifikasi. Perubahan sedikit saja bisa membuat error yang cukup fatal. Karena kadangkala programmer yang merubah tidak tahu secara pasti dampak apa yang akan terjadi jika dilakukan perubahan tersebut. Bahkan oleh programmer aslinya sekalipun. Apalagi jika diubah oleh programmer lain. Bahkan bisa jadi dampaknya berefek ke modul-modul yang lain.
Semua itu biasanya karena tidak ada budaya ataupun kontrol untuk mengikuti metode pemrograman tertentu yang standar. Dengan kata lain, kurangnya quality control di level repository source code.
Dampak buruk
Dampak buruk dari kode yang tidak sehat ini sangat banyak, dari bisa menghambat laju project bahkan bisa sampai menghentikan project itu sendiri. Akibat buruknya bisa berpengaruh terhadap finansial perusahaan.
Beberapa contoh dampak buruk akibat dari kode yang tidak sehat:
Banyak bugs yang sulit untuk diperbaiki
Menyebabkan stress yang cukup tinggi pada programmer
- Sulit men-debug kesalahan
- Selalu merasa tidak tenang karena khawatir aplikasi crash/error di production
Membuat atmosfer kerja yang tidak menyenangkan
- Saling menyalahkan antar programmer karena sulit diketahui secara pasti penyebabya
Project terhambat
- Banyak waktu yang terbuang untuk memperbaiki bugs
- Finansial perusahaan terpengaruh karena banyak kesalahan yang cukup fatal dan mengecewakan user
Sulit untuk me-reuse software
- Biasanya kode seperti ini tidak di-design sebagai reusable komponen, sehingga sulit sekali untuk menggunakan ulang hasil pekerjaan yang sudah ada
- Effort yang diperlukan untuk me-reuse hampir seperti membuat dari nol
Obat
Tetapi jangan khawatir, setiap penyakit pasti ada obatnya. Untuk penyakit kode yang sakit seperti ini obatnya insyaAllah akan kita bahas pada postingan berikutnya. Sow stey cun gaess!!
Share postingan ini: